Home » » Kisah Tentang Zakat

Kisah Tentang Zakat

Setiap ada di rumah seperti biasanya aku pasti ngobrol banyak hal dengan ibuku. Salah satu yang sering kami bicarakan adalah tentang sedekah dan zakat. Ya, dari kecil aku dibiasakan oleh ibu untuk belajar berzakat, yaitu dengan memotong uang yang aku dapat dari mana pun itu minimal sebesar 2,5% untuk disedekahkan. Secara, masih anak-anak, paling pol juga dapat uang pemberian dari keluarga, semacam angpau, salam tempel, pokoknya yang kayak gituan deh.

 

Lucunya, meskipun masih SD aku selalu senang dengan urusan potong-memotong uang. Berapapun yang ku dapat langsung ku hitung dengan kalkulator, atau dihitung manual diambil minimal 2,5% nya untuk dimasukkan di kotak infak keluarga yang nantinya dikelola ibuku. Rasanya bangga sekali bisa menghitung bagian yang harus aku sedekahkan sendiri apalagi ketika diminta menghitung zakat orang tua, hehe. Selain itu, dulu aku juga sempat diajak ke panti asuhan oleh ayahku,dari situ aku juga belajar lebih banyak tentang berbagi, tidak hanya sebatas materi namun juga kebahagiaan lain.

Kebiasaanku saat kecil itu pun terbawa hingga sekarang, meskipun keadaannya sama yaitu sampai sekarang aku belum memiliki penghasilan sendiri hehe.. Hanya saja aku mulai mengelolanya sendiri, tidak dijadikan satu dengan zakat/sedekahnya orang tua lagi jadi lebih terasa gregetnya.

 

Banyak kisah kisah menginspirasi dibalik indahnya sedekah. Selain membersihkan harta, sedekah juga merupakan penolak bala loh. Ga percaya? buktikan saja kalau begitu :D  Toh bagi yang beragama Islam itu semua sudah disebutkan dalam Al Qur’an. Jadi, tinggal dibuka lagi tuh Qur’annya.

Ada yang cukup menginspirasiku, suatu hari ibuku bercerita tentang mbak ART (asisten rumah tangga) yang belakangan ini juga ikut sedekah untuk anak yatim bersama keluarga kami. Bayangkan, berapa gaji ART? bahkan dibandingkan dengan uang sakuku pun masih lebih banyak uang sakuku. Tapi mbak tersebut bagiku hebat, beberapa kali menitipkan uang 5 ribuan pada ibuku untuk ikut serta disedekahkan. Subhanallah…

Sungguh membuat yang lebih mampu malu bukan?

 

Selain sedekah harta, ada juga loh sedekahnya ruas-ruas jari. Ada yang tau bagaimana caranya? yuups, bener dengan shalat dhuha. Ini dia haditsnya:

” Setiap ruas jari salah seorang di antara kalian wajib untuk disedekahi setiap hari. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan adalah sedekah. dan mencegah dari kemunkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa tercukupi (setara) dengan dua raka’at yang dia lakukan di waktu Dhuha” (HR. Muslim 720).

Sampai sini dulu aja deh ceritaku hari ini, semoga menginspirasi :)

 

Sponsored by :

Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta

Dinamika Solusi Utama

Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta

 

Tag :

Kisah Tentang Zakat | Pasang Iklan by Sang MIO

Title : Kisah Tentang Zakat | Posted by Sang MIO
Postingan mengenai Kisah Tentang Zakat ini merupakan Informasi 100% Terpercaya, karena secara Langsung Admin memposting Iklan tersebut. Jika suatu saat nanti ada pembeli yang merasa di tipu mengenai Iklan tersebut, Silahkan hubungi Admin Sang MIO. Kami akan langsung menghapus Iklan tersebut setelah ada konfirmasi dan verifikasi dari pihak yang bersangkutan.

Sumber : Iklan Kisah Tentang Zakat ini di Posting secara langsung oleh Admin Sang MIO (Mashter Iklan Online)
Iklan Anda Juga Tampil disini :
Google Bengkulu | Pasang Iklan Massal Sang MIO
Anda baru saja membaca artikel yang berjudul Kisah Tentang Zakat. Jangan lupa selalu kunjungi sangmio.com, karena masih banyak PROMO PAKET IKLAN BARIS lainnya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://pasangiklangratis-id.blogspot.com/2014/06/kisah-tentang-zakat.html.

Jangan lupa untuk SHARE atau MEMBAGIKAN artikel tersebut ke rekan-rekan anda. Terima kasih!